Harga Angola

Angola adalah mata uang kripto yang diluncurkan pada tahun 2022 yang beroperasi di platform Ethereum. Tujuannya adalah untuk menginovasi aplikasi Web 2.0 menjadi aplikasi Web 3.0 dengan menyediakan ekonomi kreator berbasis blockchain dan ekosistem sosial yang canggih. Angola Wallet SDK memungkinkan integrasi aplikasi dan memungkinkan pembuat konten untuk membuat NFT dari aplikasi non-NFT. Fitur utama Angola: - Harga saat ini: Rp29.34 - Volume perdagangan 24 jam: Rp30.7B - Kapitalisasi pasar: Rp14.65B - Pasokan yang beredar: 499.45M AGLA - Total pasokan: 3B AGLA - Harga tertinggi sepanjang masa: Rp5,367.42 (22 Februari 2023) - Harga terendah sepanjang masa: Rp8.92 (14 Maret 2025) Angola bertujuan untuk menciptakan ekosistem utama yang berpusat pada NFT yang mencakup hiburan, bisnis, dan interaksi sosial. Ini mendesentralisasi pembuatan dan distribusi konten digital, terutama untuk foto dan video. Melalui kontrak pintar dan teknologi blockchain, para pembuat konten dapat lebih baik mengontrol dan melindungi karya dan hak cipta mereka. Tujuan proyek ini adalah untuk merevolusi cara konten digital dibuat, dibagikan, dan dimonetisasi di era Web 3.0. Per tanggal 2025-08-26, Angola menempati peringkat 3060 di antara semua mata uang kripto berdasarkan kapitalisasi pasar.

Angola dibuat pada tanggal 23 Agustus 2022. Proyek ini diluncurkan dengan tujuan untuk menginovasi aplikasi Web 2.0 menjadi aplikasi Web 3.0 dengan menyediakan ekonomi kreator berbasis blockchain dan ekosistem sosial yang canggih. SDK dompet Angola memungkinkan integrasi aplikasi dan memungkinkan kreator konten untuk membuat NFT dari aplikasi non-NFT. Tujuannya adalah membangun ekosistem utama yang berpusat pada NFT yang mencakup hiburan, bisnis, interaksi sosial, dan lainnya. Angola bertujuan untuk mendesentralisasi pembuatan dan distribusi konten digital, terutama untuk foto dan video, sambil memberdayakan kreator untuk melindungi karya dan hak cipta mereka melalui kontrak pintar dan teknologi blockchain.

Para pendiri Angola tidak diungkapkan secara publik. AGLA diluncurkan pada tahun 2022 sebagai proyek mata uang kripto terdesentralisasi yang berfokus pada penciptaan ekonomi kreator dan ekosistem sosial berbasis blockchain. Meskipun individu spesifik di balik proyek ini tetap anonim, Angola bertujuan untuk menginovasi aplikasi Web 2.0 menjadi Web 3.0 dengan menyediakan alat seperti SDK Dompet AGLA untuk integrasi aplikasi dan pembuatan NFT. Tujuan proyek ini adalah membangun ekosistem utama yang berpusat pada NFT yang mencakup hiburan, bisnis, interaksi sosial, dan lainnya. Angola beroperasi di blockchain Ethereum dan diluncurkan pertama kali pada 23 Agustus 2022.

Angola beroperasi pada ekosistem berbasis blockchain yang bertujuan untuk merevolusi aplikasi Web 2.0 menjadi aplikasi Web 3.0. Berikut cara kerjanya: 1. Ekonomi Kreator: Angola menyediakan platform bagi kreator konten untuk memonetisasi aset digital mereka melalui NFT. 2. Wallet SDK: AGLA Wallet SDK memungkinkan integrasi yang mudah ke dalam aplikasi yang ada, memungkinkan pengguna untuk membuat dan memperdagangkan NFT dengan lancar. 3. Distribusi Konten Terdesentralisasi: Ekosistem ini mendesentralisasi pembuatan dan distribusi konten digital, terutama foto dan video. 4. Kontrak Pintar: Kreator konten dapat melindungi karya dan hak cipta mereka menggunakan kontrak pintar, mencegah penggunaan tidak sah. 5. Dukungan Multi-rantai: Angola beroperasi di jaringan Ethereum dan Polygon, menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas. 6. Ekosistem Berpusat pada NFT: Bertujuan untuk menciptakan ekosistem mainstream yang berpusat pada NFT, mencakup aspek hiburan, bisnis, dan sosial. 7. Utilitas Token: Token AGLA digunakan untuk transaksi, tata kelola, dan insentif partisipasi dalam ekosistem. Dengan harga saat ini Rp29.34 dan kapitalisasi pasar Rp14.65B, Angola diposisikan sebagai solusi inovatif dalam ruang ekonomi kreator, menjembatani kesenjangan antara aplikasi tradisional dan lanskap Web 3.0.

Angola menggunakan arsitektur rantai ganda, beroperasi di jaringan Ethereum dan Polygon. Komponen teknis utamanya meliputi: 1. Kontrak Pintar: Diterapkan di Ethereum untuk keamanan dan Polygon untuk skalabilitas. 2. SDK Dompet Angola: Memungkinkan integrasi yang mulus dengan aplikasi Web3 dan pembuatan NFT. 3. Distribusi Konten Terdesentralisasi: Memanfaatkan blockchain untuk mendesentralisasi pembuatan dan berbagi konten digital, terutama untuk foto dan video. 4. Perlindungan Hak Cipta: Menerapkan kontrak pintar untuk memberi pembuat konten kendali atas hak dan penggunaan karya mereka. 5. Interoperabilitas Lintas-rantai: Memungkinkan aset berpindah antara rantai Ethereum dan Polygon untuk mengoptimalkan kinerja dan biaya. 6. Ekosistem Berfokus NFT: Membangun platform komprehensif yang mendukung pembuatan, perdagangan, dan utilitas NFT di berbagai sektor. Arsitektur ini bertujuan untuk mengubah aplikasi Web 2.0 menjadi Web 3.0, menciptakan ekonomi kreator berbasis blockchain dan ekosistem sosial yang canggih. Token AGLA berfungsi sebagai mata uang asli dalam ekosistem ini, memfasilitasi transaksi dan tata kelola.

Masa depan dan peta jalan Angola (AGLA) terlihat menjanjikan. Proyek ini bertujuan untuk merevolusi aplikasi Web 2.0 menjadi aplikasi Web 3.0 dengan menyediakan ekonomi kreator berbasis blockchain dan ekosistem sosial yang canggih. Tonggak utama meliputi: 1. Memperluas integrasi SDK Dompet Angola dengan lebih banyak aplikasi 2. Meningkatkan kemampuan pembuatan NFT untuk kreator konten 3. Membangun ekosistem komprehensif berpusat NFT yang mencakup sektor hiburan, bisnis, dan sosial 4. Lebih jauh mendesentralisasi pembuatan dan distribusi konten digital, terutama untuk foto dan video 5. Menerapkan kontrak pintar canggih untuk meningkatkan perlindungan hak cipta bagi kreator Pada 2026, Angola berencana untuk mengintegrasikan platform konten besar. Tujuan 2030 adalah menjadi infrastruktur Web3 terkemuka untuk ekonomi kreator. Prediksi harga menunjukkan potensi pertumbuhan: 2026: Rp31.81 2025 + 3: Rp35.9 2030: Rp40.86 2035: -- Dengan pendekatan inovatif dan ekosistem yang berkembang, Angola bertujuan untuk membentuk kembali cara konten digital dibuat, dibagikan, dan dimonetisasi di era Web3.